Sunday, July 15, 2012

A Baby Boy

Sejak sebelum kami menikah, 2-3 tahun lalu, saya dan Liliana punya angan-angan, bahwa kami suatu hari nanti akan mempunyai anak perempuan yang lucu. Liliana punya 3 keponakan perempuan, dan mereka semua memang lucu. Alasan lain kenapa kami ingin punya anak perempuan, karena di keluarga saya, semua saudara saya punya anak pertama perempuan, lalu yang kedua laki-laki, jadi supaya “seragam”, barisan pertama adalah perempuan, saya pun juga ingin anak pertama kami nanti adalah anak perempuan. Nama anak perempuan kami itu nanti adalah Gracia.

Berlebihan? Ya, memang, saat itu kami belum menikah, baru pacaran beberapa bulan dan berandai-andai nanti punya anak perempuan. Kedengarannya memang lucu Open-mouthed smile Married aja belum kok sudah berani berandai-andai punya anak ? Smile with tongue out

Saat ini kami sudah menikah satu setengah tahun, dan ternyata Tuhan memberikan kami kesempatan kedua untuk memiliki anak setelah tahun lalu, Liliana divonis Blighted Ovum (BO) dan harus menjalani operasi kuret. Saya langsung meminta dia untuk berhenti bekerja supaya kesempatan kedua ini sungguh-sungguh kami bisa perjuangkan supaya bisa memiliki anak.

Dan Tuhan mengabulkan keinginan kami. Sampai hari ini, Liliana menjalani minggu ke-18 kehamilannya. Antara senang dan takut bercampur jadi satu. Di satu sisi saya senang kami memiliki kesempatan kedua untuk punya anak, tapi di sisi lain, Liliana adalah penderita diabetes tipe 1 yang dapat menurunkan “penyakit” itu ke anak kami, walaupun saya pernah membaca secara statistik kemungkinannya kecil. Kami pun berspekulasi, apakah anak ini berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

IMG00251-20120714-2010“Anaknya Laki-laki”, kata dokter kandungan kami, dan kami pun tertawa mendengar berita itu. Tuhan memberikan kami seorang anak laki-laki. Terpujilah Tuhan!

Dua-Tiga tahun lalu kami memang ingin anak perempuan, tapi kami yakin, Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kami, dan Dia memberikan anak laki-laki. Dan sepulangnya kami dari dokter kandungan itu, sepanjang perjalanan pulang, sampai di tempat tidur, kami terus berdebat soal nama laki-laki yang bagus untuk diberikan kepada anak kami.

“Sebastian?”
”You must refer it to a name of German footballer, Bastian Schweinsteiger……….nope”

“Bruno?”
”It’s like a name of doggie……..nope”

“Robert?” (karena Liliana tergila-gila pada Robert Downey Jr.)
"…..(Liliana tersenyum sebentar)……nope….”

Dan setelah perdebatan alot…….kami akhirnya sepakat satu nama. Tapi dia berpesan, tidak boleh dibocorkan dulu nama ini sampai bayi kami lahir Smile